Senin, 09 September 2013

Air Mata Kehidupan

Air mata, air yang keluar dari mata bukan dari keran. Ya iyalah Cy!.

Tahukah kamu, saat kita mengeluarkan air mata di kala sedih, duka, marah, putus asa dan segala emosi negatif dalam diri. Maka secara biologis, air mata itu telah mengeluarkan senyawa kimia yang beracun. Aku lupa sumbernya dari mana, apakah  aku tahu dari radio, tv  buku atau teman.

Sebagai orang yang melankolis, aku gampang sekali menangis. Saat sedih datang nangis. Nonton film yang mengharukan dan bikin sedih, nangis. Bahkan kalau lagi depresi yang lumayan bisa nangis mulu. Gak gitu juga deh. Cengeng bener aku.

Saat aku membaca  artikel Om Pepeng, beliau pernah bilang, kalau air mata itu bukan tanda cengeng. Namun, tanda lemahnya seorang hamba pada Sang Pencipta. Iya, aku suka sekali nasehat beliau.

Jadi, aku ingin sekali menangis malam ini karena kesalahan yang telah kuperbuat pada Penciptaku. Aku ingin menyesal, dengan sebenar-benar menyesal. Bertobat total, berjanji berhenti tak mengulangi kesalahan lagi. Berjuang mencapai mimpi. Tak banyak berhayal saja.

Salah satu tips buat air mata keluar menurut Kek Jamil adalah dengan merendahkan diri di hadapan Allah Yang Maha Kuasa. Menolkan diri, tak bernilai, gak punya apa-apa di dunia. Dan memberi angka satu untuk Allah. Berarti Dia Sang Maha Kuasa, Penguasa Alam. Kita tak ada artinya tanpa kuasa-Nya.

Ya Allah, mohon keluarkanlah air mataku. Aku sudah banyak berbuat salah pada-Mu. Aku ingin mengemis kasih pada-Mu. Tolonglah hambamu yang hina ini.

Ya Allah, jika diri ini cenderung pada kekafiran dan kemaksiatan. Maka matikanlah hamba. Hidup ini sudah terlalu sulit untuk aku jalani dengan segala kelemahan hamba. (Jeffrey Lang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar