Bismillahirrohmaanirrohiim..
Minggu tanggal 9
desember, sebuah sms datang dari seorang temanku. Begitu kagetnya diriku
setelah membaca sms itu, isi sms itu memberitahukan bahwa teman sma kami
sekaligus teman seperjuangan dalam eskul karate telah tiada :'(
Ya Allah, saya yang begitu cuek sama teman-teman lamaku sekarang amat menyesal tak begitu mensyukuri nikmat punya banyak teman, karena tidak bersilaturrahim dengan yang lain.
Aku tak pernah bersilaturrahim dengan almarhum, baik itu di dunia nyata maupun di dunia maya. Dulu sempet nyari akun facebook almarhum, tapi gak ketemu. Tapi setelah punya twitter dan lumayan aktif maen twitter,aku pun gak kepikiran buat nyari akun twittwer almarhum. Malah, setelah almarhum telah tiada aku iseng nyari twitternya dan pencarianku pun menemukan hasil.
Aku liat timeline almarhum, ternyata kaka almarhum yang megang akun itu setelah dia tiada. Dan ku lihat satu per satu timelinenya, dan kutemukan almarhum sedang mengalami sakit, juga sedang ikhtiar untuk mengobati sakitnya. Lalu, kubuka di bagian favoritnya, aku liat ada tweetnya yang berkata: “ikhlas”. Subhanallah, temanku yang baik ini begitu sabar dan tabah dengan apa yang dialaminya.
Aku liat fotonya satu per satu, ada foto almarhum yang sedang sakit bersama temannya. Juga foto avanya yang sedang berada di puncak Rinjani.
Ya Allah, maafkan hamba yang begitu cuek dengan teman lama hamba. Hamba gak ingin kejadian ini terulang lagi. Aamiin.
Jadi hamba kudu menyediakan waktu khusus buat teman-teman hamba, untuk sekedar bertemu secara langsung atau sekedar bertegur sapa di dunia maya.
Aamiin..
Ya Allah, ikhlaskan
hamba untuk melepas kepergian teman hamba yang baik ini.
Berikanlah kelapangan
hati hamba untuk menerima takdir-Mu..
Semoga Allah
menghapuskan segala kesalahanmu..
Semoga Allah Melapangkan
kuburmu…
Semoga Allah menerima
amal ibadahmu dan
Semoga Allah
menempatkanmu di jannah-Nya.
Aku pun teringat ketika
kehilangan sahabat smpku, namanya Mardiana Puspita Sari. Aku juga dulu
menghibur hatiku yang sedih dengan kalimat, ”walaupun kita berpisah di dunia
ini, semoga nanti kelak kita akan bertemu lagi di jannah-Nya”. Aamiin ya robbal
aalamiin..
Aku pun ingin menuliskan
sebait sajak dari penyair Eyang Subagio Sastrowardoyo yang aku kutip dari buku
“Warna-Warni Hidupku” karangan Amril Gobel.
dan kematian semakin
akrab,
seakan kawan berkelakar…
… lihat bu, aku tak
menangis
sebab aku bisa terbang
sendiri
dengan sayap
ke langit…
Selamat jalan sahabatku..
Do’aku menyertaimu..
Aamiin