Rabu, 12 Desember 2012

Selamat Jalan Septian




Bismillahirrohmaanirrohiim..

Minggu tanggal 9 desember, sebuah sms datang dari seorang temanku. Begitu kagetnya diriku setelah membaca sms itu, isi sms itu memberitahukan bahwa teman sma kami sekaligus teman seperjuangan dalam eskul karate telah tiada :'(


Ya Allah, saya yang begitu cuek sama teman-teman lamaku sekarang amat menyesal tak begitu mensyukuri nikmat punya banyak teman, karena tidak bersilaturrahim dengan yang lain.


Aku tak pernah bersilaturrahim dengan almarhum, baik itu di dunia nyata maupun di dunia maya. Dulu sempet nyari akun facebook almarhum, tapi gak ketemu. Tapi setelah punya twitter dan lumayan aktif maen twitter,aku pun gak kepikiran buat nyari akun twittwer almarhum. Malah, setelah almarhum telah tiada aku iseng nyari twitternya dan pencarianku pun menemukan hasil.


Aku liat timeline almarhum, ternyata kaka almarhum yang megang akun itu setelah dia tiada. Dan ku lihat satu per satu timelinenya, dan kutemukan almarhum sedang mengalami sakit, juga sedang ikhtiar untuk mengobati sakitnya. Lalu, kubuka di bagian favoritnya, aku liat ada tweetnya yang berkata: “ikhlas”. Subhanallah, temanku yang baik ini begitu sabar dan tabah dengan apa yang dialaminya.


Aku liat fotonya satu per satu, ada foto almarhum yang sedang sakit bersama temannya. Juga foto avanya yang sedang berada di puncak Rinjani.


Ya Allah, maafkan hamba yang begitu cuek dengan teman lama hamba. Hamba gak ingin kejadian ini terulang lagi. Aamiin.


Jadi hamba kudu menyediakan waktu khusus buat teman-teman hamba, untuk sekedar bertemu secara langsung atau sekedar bertegur sapa di dunia maya.

Aamiin..


Ya Allah, ikhlaskan hamba untuk melepas kepergian teman hamba yang baik ini.

Berikanlah kelapangan hati hamba untuk menerima takdir-Mu..

Semoga Allah menghapuskan segala kesalahanmu..

Semoga Allah Melapangkan kuburmu…

Semoga Allah menerima amal ibadahmu dan

Semoga Allah menempatkanmu di jannah-Nya.


Aku pun teringat ketika kehilangan sahabat smpku, namanya Mardiana Puspita Sari. Aku juga dulu menghibur hatiku yang sedih dengan kalimat, ”walaupun kita berpisah di dunia ini, semoga nanti kelak kita akan bertemu lagi di jannah-Nya”. Aamiin ya robbal aalamiin..

Aku pun ingin menuliskan sebait sajak dari penyair Eyang Subagio Sastrowardoyo yang aku kutip dari buku “Warna-Warni Hidupku” karangan Amril Gobel.


dan kematian semakin akrab,

seakan kawan berkelakar…

… lihat bu, aku tak menangis

sebab aku bisa terbang sendiri

dengan sayap

ke langit…


Selamat jalan sahabatku..

Do’aku menyertaimu..

Aamiin  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar